Inspiration

Saat Seorang Pemuda Muslim dan Saya, Pastor Katolik, Berkolaborasi “Damai dalam Cinta”

Saya mengenal Yunan Helmi, seorang Pemuda Muslim yang saleh dan lembut pada pertengahan Bulan Ramadhan 2017 Masehi yang lalu. Saat itu, sebagai Ketua Komisi Hubunga​​n​ ​Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Komisi HAK KAS), saya sedang menjalankan mandat dari Dewan Karya Pastoral (DKP) KAS untuk menyelenggarakan kegiatan Srawung Orang Muda Lintas Agama.

Sesudah berhasil melakukannya di Kota Semarang, bersama dengan rekan-rekan Pelita (Persaudaraan Lintas Agama) Semarang dan 71 komunitas lintas agama yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya, saya melanjutkan safari dalam tajuk “Srawung Orang Muda Lintas Agama” di Surakarta dan Yogyakarta. Nah, dalam rangka peristiwa itulah, saya berkenalan dengan Mas Yunan Helmi. Ia seorang Pemuda Muslim yang saleh. Ia rajin dan tekun menjalankan Ibadat Sholat. Di sela-sela perjumpaan kami, pada saat-saat jam sholat, dia selalu setia melakukannya.

Dia juga berpuasa. Bahkan meski sedang berpuasa, ia tetap bersemangat saat rekan-rekan muda lintas agama yang berkumpul kala itu, memilihnya menjadi ketua untuk peristiwa “Srawung Orang Muda Lintas Agama”. Saat buka puasa tiba, ia justru mempersilahkan saya dan kawan-kawan yang tidak berpuasa untuk menikmati tajil dan hidangan yang tersedia.

Sementara dia sendiri khusyuk berdoa, meneguh air putih, lalu menjalankan Ibadat Sholat, di salah satu ruangan di Pastoran Mahasiswa Yogyakarta, tempat kami mengadakan pertemuan kala itu.

Saat Yunan Helmi dan saya berkolaborasi “Damai dalam Cinta”. Pemilik hak cipta (Dok Pribadi)

Dalam rangka “Srawung Anak Bangsa” – begitu judul acara Srawung Orang Muda Lintas Agama – yang kami selenggarakan di Plaza Ngasem, Jogya, Yunan Helmi membuat sebuah lagu. Judulnya “Damai dalam Cinta”. Sebelumnya, saya memberikan kepadanya lagu yang sudah lebih dahulu saya buat, “Merajut Hidup Damai”, yang sudah kami pergunakan dalam rangka “Srawung Orang Muda Lintas Agama” di Semarang dan di Solo. Mas Helmi kreatif. Dia lalu membuat sebuah lagu sendiri dengan judul “Damai dalam Cinta”. Saya suka dengan kreativitas itu. Maka, saat dia memberitahu dan memohon ijin untuk membuat lagu itu, saya langsung setuju dan mendukungnya.

Luar biasa, lagu itu jadilah! Lagu itu lalu kami nyanyikan bersama tokoh-tokoh lintas agama di Yogya. Tak hanya itu, pada hari Minggu (24/9/2017) lalu, saat mendengar bahwa saya akan ada acara HAK KAS di Yogyakarta, Helmi meminta saya tinggal barang beberapa jam, untuk kemudian diajak rekaman demi mewartakan kerukunan dan peradaban kasih melalui nyanyian. Lagu “Damai dalam Cinta” pun kami nyanyikan berdua di sebuah studio di kawasan Kasongan Bantul.

Sebenarnya, saya sudah sangat bangga dengan keberanian dan kreativitas Yunan Helmi mengajak para tokoh lintas agama di Yogyakarta untuk menyanyikan lagu tersebut pada awal bulan Juli 2017 lalu. Saya terlibat di dalamnya. Ikut menyanyi dan memainkan saksofon saya. Tujuannya hanya satu, sebagai rasa syukur dan dukungan kepada Mas Helmi yang bersemangat bersama kami mewartakan damai, kerukunan dan persaudaraan dalam keberagaman. Hanya itu. Maka, ketika saya diajak untuk sekali lagi, menyanyikan lagu itu berdua dengannya, dibantu oleh anakku, Anselmo, mudika dari Paroki Pugeran Yogyakarta, meski sebetulnya saya sedang capek dan ngantuk, saya memenuhi juga harapannya. Bahkan, meski rencananya molor dua jam dari jadwal semula untuk rekaman itu, saya tetap hepi-hepi saja, demi kerukunan, persaudaraan, srawung dan damai dalam cinta.

Lalu, jadilah, hasil rekaman dalam dua jam, namun kami lakukan dengan cinta dan gembira itu, seperti dapat dinikmati dalam https://youtu.be/I8RGhGpCMJ0 ini. Selamat menikmati kolaborasi nyanyian “Damai dalam Cinta” antara Yunan Helmi, Pemuda Muslim dengan saya, Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Pastor Katolik, pewarta, penghayat dan perindu peradaban kasih bagi siapa saja di mana pun berada.

Bagi yang mau menikmati syair lagu​ c​ipt​aan​ Yunan Helmi yang kami nyanyikan berdua, di bermain gitar, dan saya bermain saksofon, inilah syair lagu selengkapnya.​​ ​

Kawan, kita semua saudara. Dalam cinta Tuhan yg Esa. Perbedaan itu kehendakNya. Asal keberagaman. Kekayaan Indonesia.// Jangan ada benci di hati. Penuhi hati dengan cinta. Bukankah Tuhan Sang Maha Cinta. Yang menciptakan kita, lalu mengapa membenci?

Reff:

Mari bersatu untuk bangsa bersama indahnya perbedaan. Karna kita slalu percaya cinta tak memilih, damai dalam cinta.

Daun yang jatuh kehendakNya, terlebih kita yang tak sama. Iman memang seharusnya utuh, namun salahkah jika yang lain dengan imannya​***​

Gambar sampul: Saya dan Yunan Helmi berkolaborasi. Sumber: Dok Pribadi.

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/4191038336872661?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.