Inspiration

Mengucapkan Selamat Tinggal di Tempat Lama dan Permisi di Tempat Baru

Tidak hanya dalam rangka basa-basi, melainkan sudah merupakan sebuah etika sosial kemasyarakatan bahwa ketika kita hendak meninggalkan tempat lama dan memasuki secara resmi dan tinggal di suatu tempat yang baru, kita mengucapkan selamat tinggal dan permisi. Orang Jawa bilang: pamitan dan kula nuwun. Ini tak sekadar suatu sopan santun, melainkan juga bagian dari tradisi peradaban kasih dalam bentuk yang amat sederhana dan yang harus terus dipertahankan.

Hal yang sama kulakukan. Siang hari ini (Selasa, 28/11/2017), sambil bersiap-siap dan berbenah untuk perjalanan menuju ke tempat yang baru di Pastoran Johannes Maria Unika Soegijapranata, kukirimkan pesan dan kabar kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau dikenal akrab dengan sapaan Mas Hendi. Kukatakan dalam pesan dan kabar tersebut: Mas Hendi yang terkasih, kula nuwun. Nyuwun pangestu, nanti pukul 15.00, saya pindah dari Ungaran ke Unika Soegijapranata berjalan kaki, kembali ke Kota Semarang. Terima kasih, salam dan doa. Berkah Dalem.

Bersama Mas Hendi, suatu hari. Pemilik hak cipta

Hanya dalam tujuh menit sesudah pesan terkirim, Mas Hendi langsung membalas: Siaap Romo. Welcome to Semarang Romo. Dan saya pun menjawab: Matur sembah nuwun. Kita jadi satu alma mater hehehe. Salam. (Maksudku di sini satu alma mater di Unika Soegijapranata Semarang, sebab Mas Hendi adalah salah satu alumnus Unika Soegijapranata, dan saya pun menjadi bagian dari Unika Soegijapranata.)

Tadi pagi, saya pun menyampaikan kepada Rektor Unika Soegijapranata, Prof. Dr. Frederik Ridwan Sanjaya MSIEC, tentang rencana keberangkatanku itu. Tentu, saya sekaligus memohon ijin kepada beliau bahwa hari ini tidak berangkat ke kampus. Dan dalam sekejap, Guru Besar di bidang sistem informasi itu langsung menjawab: Baik Romo. Semoga lancar dan diberi cuaca yang bersahabat. Berkah Dalem.

Bersama Prof Ridwan, Rektor Unika Seogijapranata. Pemilik hak cipta

Selain mengucapkan permisi di tempat yang baru, kuhaturkan pula selamat tinggal kepada seorang sahabat di tempat yang lama. Beliau tidak lain adalah Haji Ahmad Toha, sahabatku dalam dua tahun saya di Ungaran. Kepada beliau, saya berpamitan dan beliau pun menjawab dalam bahasa Jawa halus seperti ini: Romo Budi ingkang luhur ing pambudi, ndherekaken, sukses. Mugi tansah sehat anggen panjenengan lelados dhumateng umat. Nuwun. Intinya, Haji Ahmad Toha mengucapkan selamat jalan, selalu berhasil, saya diberi kesehatan dalam pelayanan.

Bersama Haji Ahmad Toha di Ungaran. Pemilik hak cipta

Begitulah bentuk-bentuk sederhana membangun komunikasi dalam rangka peradaban kasih yang sederhana. Komunikasi yang indah dalam keberagaman dan keberbedaan, namun terjalin dengan keikhlasan dan ketulusan. Luar biasa bukan? Anda pun bisa melakukannya dengan siapa saja dalam rangka maksud dan tujuan yang sama.***

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/2810941010807769?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.