Sahabat Peradaban Kasih UC We-Media yang terkasih, ternyata masih banyak yang penasaran atas kehidupan Stephen William Hawking, justru sesudah kematiannya pada tanggal 14 Maret 2018 yang lalu. Begitulah, untuk orang tertentu yang hebat, kematian kerap kali justru menjadi awal kehidupan yang lebih panjang. Ada hal yang mungkin tak pernah Anda ketahui, ternyata Hawking berjumpa dan berdialog dengan empat Paus dalam Gereja Katolik! Sesuatu yang sebetulnya amat langka, juga bagi orang awam Katolik sendiri. Hebat!
Referensi pihak ketiga – Hawking dan Paus Paulus VI
Jangan kaget, Stephen William Hawking adalah anggota Akademi Ilmu Kepausan – yang mencakup 80 ilmuwan paling cemerlang di dunia. Hawking adalah satu anggota dari 80 ilmuwah paling cemerlang di dunia yang berasal dari berbagai agama dan kepercayaan serta keyakinan yang berada dalam naungan Vatikan.
Inilah bagian dari penghayatan Gereja Katolik sebagaimana diajarkan dalam Nostra Aetate bahwa Gereja Katolik tidak menolak apa pun yang baik, benar dan suci dalam setiap agama dan budaya, serta mendorong agar umatnya bekerja sama untuk kebaikan moral, sosial dan spiritual juga berbasi hal-hal yang menjadi kerinduan dasar umat manusia.
Referensi pihak ketiga – Hawking dan Paus Yohanes Paulus II
Itulah sebabnya, anggota Akademi Ilmu Kepausan di Vatikan juga berasal dari berbagai agama. Keyakinan agama – Katolik atau lainnya – bukanlah kriteria keanggotaan di Akademi Kepausan. Bahkan, Werner Arber, mantan pemenang Hadiah Nobel dalam Kedokteran, yang menjadi Presiden kelompok tersebut, adalah seorang Protestan. Ternyata, anggota Akademi Ilmu Kepausan tak hanya orang Katolik, tetapi juga yang menyatakan diri Atheis, atau yang beragama Protestan dan anggota agama lain; termasuk salah satunya adalah mendiang Stephen William Hawking (Sumber: www.catholicnewsagency.com/news/why-famed-atheist-stephen-hawking-is-on-a-pontifical-academy.)
Sebagai anggota Akademi Ilmu Kepausan, selama hidupnya, Stephen William Hawking sudah berjumpa dan berdialog dengan empat Paus, yakni Paus Paulus VI, Paus Yohanes Paulus II, Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus. Sangat langka bagi seorang awam yang bisa berjumpa dan berdialog dengan empat Paus pada zamannya masing-masing. Kebetulan keempat Paus tersebut adalah empat Paus terakhir yang saling melanjutkan estafet penggembalaan mereka. Paus Paulus VI wafat digantikan Paus Yohanes Paulus II. Paus Yohanes Paulus II wafat digantikan Paus Benediktus XVI. Paus Benediktus XVI mengundurkan diri digantikan Paus Fransiskus.
Referensi pihak ketiga – Hawking dan Paus Benediktus XVI
Dan keempatnya, masing-masing dengan caranya sendiri, pernah berjumpa dan berdialog dengan Hawking. Para Paus pun dengan caranya masing-masing memberikan kasih sayang dan sikap hormat kepada Hawking. Bagiku, ini sungguh luar biasa istimewa.
Dan dalam kaitannya dengan Nostra Aetate serta kerukunan antarumat beragama dan kepercayaan, perjumpaan dan dialog antara Hawking dengan keempat Paus tersebut tak bisa diragukan lagi. Di sanalah, melalui perjumpaan dan dialog berbasis ilmu pengetahuan itulah, maka semangat Nostra Aetate yang menjunjung tinggi sikap hormat atas realitas keberagamaan tanpa diskriminasi sungguh dihayati.
Referensi pihak ketiga – Hawking dan Paus Fransiskus
Memandang dan mencermati foto-foto perjumpaan Hawking dan keempat Paus pada periode pelayanan masing-masing membuat saya pribadi diteguhkan dalam membangun dan memperjuangkan kerukunan sebagai bagian dari peradaban kasih. Yang dialami Hawking adalah kerukunan berbasis ilmu pengetahuan dan sains teknologi.
Demikian, semoga refleksi pribadi ini bermanfaat bagi kita. Semoga Anda pun terinspirasi untuk tetap mengupayakan dialog, kerja sama dan kehidupan yang rukun dengan cara apa pun yang semakin menghadirkan peradaban kasih bagi kita semua. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati.***
Johar Wurlirang, 16/3/2018.
Sumber: refleksi pribadi.
