Inspiration

Inspiratif! Menulis Tak Hanya Menginspirasi Sesama, Tapi Juga Menggali Harta Karun Jiwamu

Sahabat Peradaban Kasih UC News yang terkasih. Pada tanggal 20/4/2018 09.33; terbit di platform UCNews ini artikelku yang berjudul “Inspiratif! Menulis Itu Bagian Dari Disiplin Rohani” (lihat di tz.ucweb.com/4_40L8F). Berikut kubagikan artikel ini sebagai kelanjutan dari tulisan tersebut, tentang nilai inspiratif dan berharga tulisan kita sebagai otentisitas jatidiri kita. Semoga menginspirasi dan memotivasi kamu untuk berani menulis dan menulis dengan segala kejujuran dan orisinalitas karyamu. Seperti apakah?

Referensi pihak ketiga

Tulislah gagasan dan pikiranmu. Jangan takut untuk menulis. Jangan takut pula atas reaksi dan komentar sinis atau pedas yang mungkin akan kamu terima dari tulisanmu itu. Dari pengalamanku pribadi, sungguh sangat inspiratif bahwa ternyata menulis bisa membawaku masuk ke dalam ruang batin yang terdalam. Bahkan, tidak jarang, dengan menulis, kamu akan mengalami kejutan-kejutan terdalam yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Gagasan mengalir seperti sungai di musim hujan atau laksana bintang bertaburan di langit yang membawa kamu masuk ke dalam jatidirimu yang paling mendalam. Dengan menulis, kamu juga menggoreskan sejarah hidupmu, membuat hidupmu bersejarah.

Referensi pihak ketiga

Dengan menulis, inspirasi demi inspirasi mengalir laksana harta karun yang terbongkar membuat diri kamu mengalami kegembiraan. Ternyata ada begitu banyak hal yang dalam keheningan dan kejujuran jiwa kita, yang bisa digali sebagai motivasi dan inspirasi untuk membangun kehidupan yang jauh lebih baik. Dengan menulis, kita tak hanya menyimpan harta karun itu di kedalaman tanah batin kita, melainkan juga membongkar dan membagikannya kepada siapa saja yang membacanya. Yakinlah bahwa yang kamu tulis pasti bermanfaat, minimal untuk dirimu sendiri, dan pastilah untuk orang lain juga.

Referensi pihak ketiga

Tentu saja, menulis tak sekadar mencatat atau mengetik gagasan-gagasan yang muncul. Saat kita mulai duduk, entah menulis di atas kertas, atau mengetik dengan komputer, atau dengan gajet kita, isi hati dan pikiran kita mulai terungkap. Bahkan, gagasan-gagasan baru muncul bagai sumber di tempat yang subur. Maka, jangan pernah berpikir bahwa gagasan yang muncul dari kedalaman jiwa itu tak berharga! Jangan pernah bilang bahwa pikiran-pikiran yang muncul dalam jiwamu tak layak untuk dituliskan. Justru kejujuran, keaslian, orisinalitas pikiran kita itulah yang memberi kualitas terbaik dari yang kita tuliskan.

Referensi pihak ketiga

Dengan menulis dalam kejujuran dan otentisitas jatidirimu, kamu pun telah berkontribusi untuk membangun peradaban kasih bagi masyarakat kita yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agama dan kepercayaanmu! Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati.***

JohArt Wurlirang, 25/4/2018.

Sumber: refleksi pribadi terinspirasi dari Henri J.M. Nouwen, Bread for the Journey, A Daybook of Wisdom and Faith, (HarperCollins: 1997)

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/3699427916463371?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.