Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Sila pertama Pancasila kita berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa. Kubaca sila ini dalam inspirasi falsafafah Jawa, ternyata indah sekali. Seperti apakah?

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr
Inspirasi falsafah Jawa berbunyi begini. Pangeran iku siji, ana ing ngendi papan langgeng, sing nganakake jagad iki saisine, dadi sesembahane wong sak alam kabeh, nganggo carane dhewe-dhewe. Dalambahasa Indonesia rumusan falsafah Jawa itu bisa diterjemahkan sebagai berikut: Tuhan itu tunggal, ada di mana-mana, yang menciptakan jagad raya seisinya, disembah seluruh manusia sejagad dengan caranya masing-masing. Apa maknanya?

Referensi pihak ketiga
Pertama, inspirasi falsafah Jawa itu menurutku sesuai banget dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Tuhan itu Maha Tunggal (Maha Esa). Apa agama dan kepercayaan kita menerima dan mengimani bahwa Tuhan itu Maha Esa. Luar biasa istimewa indah dan mendalam.
Kedua, Tuhan Yang Maha Esa itu disembah dengan cara masing-masing agama dan kepercayaannya. Itulah unsur keberagaman dalam keberagamaan. Maka falsafah Jawa mengatakan Pangeran iku siji, ana ing ngendi papan langgeng, sing nganakake jagad iki saisine, dadi sesembahane wong sak alam kabeh, nganggo carane dhewe-dhewe. Tuhan Yang Maha Esa disembah dengan cara masing-masing.

Referensi pihak ketiga
Nah dalam kedua makna itu, siapa saja menemukan inspirasi dan motivasi untuk saling menghormati satu terhadap yang lain. Itulah sebabnya di negeri Pancasila, kita bisa hidup dalam kerukunan dan saling menghormati siapa pun, apa pun agama dan kepercayaannya. Bagaimana menurut Anda?
Terima kasih. Salam peradaban kasih. Tuhan Yang Maha Esa yang kita sembah sesuai cara kita masing-masing memberkati kita semua.***