Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kearifan lokal berikut ini pas banget diwartakan saat ini. Di tengah hiruk pikuk orang sibuk pencitraan diri sambil nyinyir menghina orang lain, mendesaklah memahami pitutur luhur ini. Coba tebak, seperti apakah rumusannya?

Referensi pihak ketiga
Ya, benar sekali. Bagi yang menjawab berbudi bawa leksana, Anda benar! Jawaban Anda tepat sekali. Lebih lanjut perlu ditanyakan, apa arti dan makna dari pitutur luhir otu? Berikut jawaban dan keterangannya.
Ungkapan berbudi bawa leksana itu menunjuk pada siapa pun yang memiliki watak atau karakter yang baik, bijaksana dan menepati janjinya. Ia adalah sosok pribadi yang memiliki integritas pribadi yang tinggi. Antara yang diucapkan dan yang dilaksanakan sesuai dan selaras. Kebaikannya tak hanya di bibir melainkan juga nyata.

Referensi pihak ketiga
Pitutur luhur ini menjadi harapan bagi para pemimpin. Pemimpin yang berbudibawa leksana tak hanya pandai bicara tetapi juga pintar berkarya. Ia bekerja giat untuk rakyat. Ia bekerja agar masyarakat sejahtera. Dalam bahasa anak zaman now, ia tak baper-baperan tapi kerja, kerja, dan kerja. Tanpa menyebut nama pun, pasti sebagaian besar warga bangsa Indonesia yang jujur sudah tahu siapa yang layak menyandang predikat pemimpin yang berbudi bawaleksana.
Oh ya, pemimpin yang brbudi bawa leksana itu juga disebut pemimpin yang tidak mencla-mencle. Pemimpin yang konsisten dan konsekuen. Siapa hayo, coba tebak? Siapakah sosok pemimpin yang pandai bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya saat ini?

Referensi pihak ketiga
Mari kita bawa dalam doa agar semakin banyak pemimpin kita yang dianugerahi karakter berbudi bawaleksana. Dengan demikian, kemanusiaan di negeri ini kian beradab, persatuan Indonesia kian terjaga, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia semakin terwujud. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semua.***