Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Saat saya membaca dan merenungkan kisah tentang Bapa Abraham yang dengan panjang lebar dikisahkan dalam Kejadian 12-25; Roma 4; Galatia 3 dan Ibrani 11:8-19; saya teringat pada puisi karya Yudhistira ANM Massardi. Kebetulan, puisi itu saya bacakan bersama Mas Yudhist – panggilan akrab Yudhistira – di Balai Kesenian Surakarta beberapa waktu lalu bersama beliau. Di sanalah pengalaman rohani mendalam perjumpaan dengan Tuhan terjadi dan kualami pula.

Referensi pihak ketiga
Cinta itu
Magma yang membangun gunung
: gunung kerinduan, gunung kesabaran
Di dada Hajar, di dada Sarah
(Ketika umur mengeringkan rahim
Ketika waktu memanjangkan harapan)
Cinta itu
Iman yang membangun takwa
: kepada kehadiran, kepada kekuasaan-Nya
Di dada Ibrahim, di dada Ismail, di dada Ishak
(Ketika mimpi memberikan isyarat
Ketika isyarat meminta jiwa taat)
Cinta itu
Darah dan daging menyapa kaum papa
: bahagia peduli, bahagia berbagi
Di Jantung lapar di jantung ummat
(Ketika kekayaan merisaukan orang
Ketika jarak melebarkan jurang)
Cinta itu, Sayangku
Ketika kamu menajamkan pisaumu
Agar lukaku tidak terasa
“Tapi aku tak kuasa melihat darah,” katamu
“Pejamkan saja matamu
Sang Maha Cinta akan menyelesaikan untuk kita.”
“Seperti di bukit batu itu?”
“Ya, ketika domba datang menukarkan lehernya.”
Cinta itu, Sayangku
Bertukar mimpi dengan iman
Bertukar domba dengan kita
Bertukar kita dengan mereka
Bertukar Arafah dengan Allah!

Referensi pihak ketiga
Puisi itu dibuat di Bekasi, September 2016 termuat dalam “Perjalanan 63 Cinta – Kumpulan Puisi Biografis” karya Yudhistira ANM Massardi. Dalam keheningan doaku, sesudah membaca dan merenungkan teks-teks dari Alkitab itu; puisi Mas Yudhis menggema dan meneguhkan iman, harapan dan kasihku kepada Tuhan.

Referensi pihak ketiga
Dan melelehlah magma cinta dari gunung kerinduanku padaNya ditopang oleh jiwa yang taat untuk mempersembahkan hidupku ini dalam karya perutusanNya, kendati aku lemah daní rapuh bahkan berdosa!
Demikian. Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati kita semua. Salam peradaban kasih.***
Sumber: refleksi pribadi terinspirasi Kejadian 12-25; Roma 4; Galatia 3 dan Ibrani 11:8-19 dan Perjalanan 63 Cinta – Kumpulan Puisi Biografis” karya Yudhistira ANM Massardi