Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Inilah Kabar Gembira (Euvangelion, Injil), tentang kepemimpinan yang melayani, bahkan rela mati demi penebusan. Hanya Yesus Kristus yang menjadi model utama dan satu-satunya! Bacalah dan dengarlah dengan jiwamu, Kawan!

Referensi pihak ketiga
Yesus dan murid-muridNya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-muridNya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepadaNya. Kemudian tibalah Yesus dan murid-muridNya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-muridNya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. KataNya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” (Mrk 9:30-37)

Referensi pihak ketiga
Para murid tidak dapat memahami Tuhan mereka gagal dalam hal manusia. Mereka menunggu kemenangan penuh kemenangan. Betapa senangnya mereka ketika Yesus memasuki Yerusalem menghiasi dan diperlakukan seperti Raja! Itu sesuai harapan mereka. Mereka menerima pesan-pesan kenabian dari Yesaya yang sesuai dengan dugaan awal mereka tentang Mesias yang menang, tetapi hati mereka tertutup bagi jalan penebusan yang melibatkan degradasi, terlepas dari petunjuk dari Yesaya ini: “Tetapi ia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia dihancurkan untuk kita kesalahan; hukuman yang mendatangkan damai bagi kita adalah atas dirinya, dan oleh luka-lukanya kita disembuhkan … dan TUHAN telah menimpakan kepadanya kesalahan kita semua ”(Yesaya 53: 5-6). Saya diberkati tanpa batas karena saya dapat menyatukan penderitaan saya dengan Yesus Kristus, Sang Mesias. “Perspektif kekal” ini, yang memberi makna pada setiap rasa sakit dan rasa sakit dalam hidup, membangkitkan dalam diri saya sebuah suara yang kuat, “Terima kasih ya Tuhan atas Dikau yang memberi Teladan!”

Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurutmu? Semoga bermanfaat. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati. Salam peradaban kasih.