Inspiration

Merespon Positif Ajakan Paus Fransiskus Menyambut Hari Orang Miskin Sedunia

Sebagaimana sudah dilansir dalam http://tz.ucweb.com/9_CnQk (Rabu, 6/9/2017), Mgr. Robertus Rubiyatmoko menjelaskan kepada para Pastor Vikaris Parokial bahwa Paus Fransiskus menetapkan Hari Orang Miskin Sedunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Penetapan dilakukan pada tanggl 13 Juni 2017. Hari Orang Miskin Sedunia untuk pertama kalinya akan dilaksanakan pada tanggal 19 November 2017 yang akan datang. Apa yang bisa kita lakukan untuk menyambut Hari Orang Miskin Sedunia tersebut?

Beberapa hal sederhana namun mendasar sudah disebut oleh Paus Fransiskus dalam pesan yang ditulisnya saat penetapannya. Pertama, kita dipanggil untuk mendekati orang miskin, menjumpai mereka, bertatap muka, memeluk mereka dan membiarkan mereka merasakan kehangatan kasih yang memecah kesepian mereka.

Kedua, jika kita ingin membantu mengubah sejarah dan mendukung pembangunan yang sejati, kita perlu mendengarkan jeirtan orang miskin dan membangun komitmen untuk mengakhiri peminggiran mereka. Kemiskinan adalah tantangan kita setiap hari. Wajah kemiskinan tampak dalam penderitaan, peminggiran, penindasan, kekerasan, penyiksaan dan penahanan, perang, hilangnya kebebasan dan martabat, kebodohan dan buta huruf, darurat medis dan kurangnya pekerjaan, perrdagangan dan perbudakan manusia, kemiskinan ekstrem dan pengungsian.

Ketiga, wajah kemiskinan hadir dalam diri kaum perempuan, laki-laki dan anak-anak yang mengalami eksploitasi karena kerakusan manusia, diremuk oleh mesin uang dan kekuasaan. Semua terjadi karena ketidakadilan sosial, ambruknya moral, gelojoh sebagian kecil orang dan ketidakpedulian banyak orang.

Lalu apa yang bisa kita buat di dalam konteks kehidupan kita? Saya pribadi mengusulkan dua hal pokok yang selama ini sudah saya lakukan dan sedang kami galang bersama. Pertama, selama ini kami membangun kepedulian untuk keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup. Antara lain, perjuangan bersama masyarakat Kendeng Lestari peduli keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup.

Kedua, gerakan lintas agama peduli kaum duafa. Gerakan ini dikembangkan melalui semangat berbagi berkat dan rejeki. Kaum duafa meliputi mereka yang disebut “gepeng anjal” yakni gelandangan pengemis anak jalanan.

Ketiga, gerakan berbagi air. Hari-hari ini kita menyaksikan bahwa beberapa daerah dan tempat mengalami krisis air bersih dan air minum karena kekeringan. Kita upayakan penyediaan air bersih untuk mereka. Dalam hal ini, Campus Ministry dan beberapa rekan dosen Unika Soegijapranata melakukan gerakan berbagi air bersih. Satu tengki dengan 5000 liter air rerata seharga Rp. 130.000, 00. Kita upayakan untuk gerakan ini. Syukur kepada Allah, Romo Ig Aria Dewanta SJ, sebagai Ekonom Keuskupan Agung Semarang merespon gerakan ini dan berniat turut membantu penyediaan air bersih untuk daerah tertentu seperti Wonosari dan Wonogiri.

Itulah beberapa hal sederhana namun nyata yang bisa dilakukan dalam rangka merespon positif pesan dan ajakan Paus Fransiskus terkait dengan Hari Orang Miskin Sedunia tahun 2017 ini. Anda tergerak melakukannya? Silahkan melakukan sesuai dengan situasi dan kondisi Anda masing-masing. Pasti akan menjadi berkat untuk umat dan masyarakat.***

Gambar sambul merupakan karikatur yang menggambarkan diriku saat usul berbagi air bersih untuk daerah yang membutuhkan. Karya Romo Koko MSF.

Sumber http://idstory.ucnews.ucweb.com/story/2373174643998084?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1&stat_app=app_profile&entrance=personal

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.