Kugemakan seruan cinta
Kuserukan pekikan damai
Kupekikkan
satu harapan
Indonesia jaya
Indonesia merdeka
Indonesia sejahtera
Indonesia kucinta
Ku slalu berdoa
Ada kerukunan
Ada persatuan
Ada keadilan
dalam keragaman.
Kalimat-kalimat puitis itu adalah syair laguku yang berjudul “UntukMu Indonesia” yang kunyanyikan dalam acara gelar seni dan dialaog budaya di Pendopo Tamansiswa Yogyakarta (Rabu, 15/11/2017). Kalimat-kalimat itu adalah doaku untuk Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kuserahkan Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka “UntukMu Indonesia”. “Mu” dalam frasa “UntukMu Indonesia” menunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa. KepadaNya aku berdoa bagi Indonesia.
Seperti yang sudah saya tulis di laman http://tz.ucweb.com/11_2D04r ini, saya ke Tamansiswa Yogyakarta untuk mendukung gelar budaya dan seni untuk pendidikan karakter. Begitu saya tiba di lokasi, Mas Widihasto Wasana Putro menyambutku. “Wow, militan! Dibela-belain datang dari Semarang. Terima kasih Romo!” Kata Mas Hasto padaku.
Bahkan, Mas Hasto pun mendaulat diriku untuk mengawali rangkaian gelar budaya tersebut dengan menyanyikan lagu dan memainkan saksofon. Demi menghormati beliau dan peristiwa budaya yang dihadiri tokoh-tokoh hebat tersebut, saya pun menerima tawaran Mas Hasto. Kunyanyikan laguku dari album terbaruku, “UntukMu Indonesia”.

Pemilik hak cipta
Sesudah menyanyikan lagu tersebut, saya kembali duduk. Supri yang menjadi MC acara gelar seni dan dialog budaya amat mengapresiasi performance tersebut dan mengatakan bahwa syair lagu dan isinya sesuai dengan tema acara. Padahal, penampilanku itu serba spontan, karena permintaan Mas Hasto sebagai bentuk penghargaan bahwa saya mau datang dalam acara tersebut, jauh-jauh dari Semarang. Dan aku pun menghargai kesempatan tersebut serta terutama Mas Hasto yang memberi kesempatan kepadaku untuk mengawali seluruh rangkaian gelar seni dan dialog budaya tersebut.
Saling mendukung, menghargai dan mengapresiasi itu bagian dari pendidikan budipekerti. Sebab nyatanya, cara pandang positif dan kerelaan untuk saling mendukung, menghargai dan mengapresiasi karya-karya baik tampaknya kian luntur di antara kita. Bahkan lebih mudah kita terjebak dalam lingkaran hoax, sikap dendam dan benci daripada mau saling mendukung, menghargai dan mengapresiasi. Sayang sekali bila itu terjadi, semoga kita tidak terjerat olehnya!
Sering kita tergoda memviralkan hal-hal yang buruk daripada yang baik. Ayo kita saling mendukung, menghargai dan mengapresiasi satu terhadap yang lain. Maka, mari kuajak saja Anda bernyanyi. Cuplikan lagunya ada dalam video yang terlampir ini. Dan inilah syairnya. Semoga menjadi doa kita bersama pula.
Orisinil
Kugemakan seruan cinta
Kuserukan pekikan damai
Kupekikkan
satu harapan
Indonesia jaya
Indonesia merdeka
Indonesia sejahtera
Indonesia kucinta
Ku slalu berdoa
Ada kerukunan
Ada persatuan
Ada keadilan
dalam keragaman.***
Sumber https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/1102925389508804?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1