Ada hal yang inspiratif tentang cara mengingatkan orang lain di Musyawarah Besar Tokoh Agama untuk Kerukunan Bangsa (Kamis-Minggu, 8-11/2/2018). Itulah yang saya sebut sebagai alarm kreatif? Mengapa, seperti apa dan bagaiman?
Orisinil
Dalam rangka menertibkan para peserta Musyawarah Besar Tokoh Agama untuk Kerukunan Bangsa agar segera memasuki ruangan untuk mengikuti proses acara dengan tertib; panitia memberi tugas kepada sejumlah orang muda dengan memainkan angklung. Mereka berjalan berkeliling mendekati peserta yang masih ngobrol atau minum, agar segera memasuki ruangan sambil membunyikan alat musik khas Pasundan itu.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr
Yang menarik adalah, mereka memainkannya sambil tersenyum, meski alunan nada angklung itu tidak beraturan. Maksudku, tanpa nada lagu yang utuh dari sisi “solmisasi”-nya. Mereka membunyikan sekadar membunyikan. Tentu akan lebih bagus bila alarm kreatif itu dirangkai menjadi lagu dalam alunan alat musik angklung.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr
Para peserta yang nota bene disebut “tokoh agama” pun tidak merasa tersinggung saat diberi alarm itu. Mereka – termasuk saya – justru tertawa bahagia, sambil berkata, “Sebentar ya…” Atau saya bilang kepada mereka, “Wah, tahu gitu, saya bawa saksofon saya dan bisa dimainkan dengan iringan angklung….” Lah, mereka terpancing, malah ganti bertanya, “Loh, romo bisa main saksofon ta?” Maka, terjadilah dialog awal di situ.
Ternyata, salah satu yang bertugas memainkan alat musik angklung itu bernama Gloria, sebagaimana tampak dalam video. Dia malah berpekik, “NKRI harga mati! Pancasila jangan dibongkar!” saat saya men-shoot dia.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr
Namun lebih dari semuanya, bagiku, cara itu sungguh amat inspiratif dan kreatif. Alih-alih menggunakan bel, atau lonceng, atau teguran-teguran verbal, penggunaan alat musik angklung untuk menjadi alarm agar para peserta segera memasuki ruangan dan mengikuti proses sidang dalam rangka Musyawarah Besar untuk Kerukunan Bangsa layak dipuji dan diapresiasi sebagai sebuah kreativitas inspiratif. Penanda serupa dalam kreativitas untuk menegur dan mengingatkan seseorang bisa pula kita lakukan dalam banyak hal lain tanpa harus menimbulkan rasa sakit hati atau bahkan dendam!
Bravo! Selamat dan Proficiat! Kreatif, inspiratif dan keren bangeeeet!***
Sumber: refleksi pengalaman pribadi.