Inspiration

Pentingnya Mengalami Komunitas Sebagai Rumah Yang Penuh Kasih

Sahabat Peradaban Kasih UC We-Media yang terkasih, manusia tidak bisa hidup sendirian. Kita membutuhkan ruang bersama dalam kehidupan ini. Itulah yang dalam tradisi spiritualitas Kristiani disebut komunitas. Tulisan ini berisi refleksiku tentang betapa pentingnya mengalami komunitas sebagai rumah yang penuh kasih. Refleksi ini membuncah saat daku mengikuti pertemuan Unio Komisariat Semarang hari ini, Rabu, 7/3/2018. Seperti apakah?

Sketsa ini menggambarkan suasana hatiku saat mengikuti pertemuan dalam semangat komunitas sebagai rumah yang penuh kasih, dengan cara pandang mata positif, bibir bicara positif dan semua kepala dipenuhi hal positif sampai ke hati dan seluruh hidup dalam keberagaman laksana warna-warni pelangi. Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr

Kebetulan saya datang lebih awal. Sambil menunggu, kami saling bersapa dengan beberapa romo yang sudah datang dan menikmati secangkir kopi. Sambil menunggu kehadiran yang lain, saya corat-coret di android saya yang menghasilkan sketsa ini. Sketsa ini menggambarkan suasana hatiku saat mengikuti pertemuan dalam semangat komunitas sebagai rumah yang penuh kasih, yang ditandai cara pandang mata positif, bibir bicara positif dan semua kepala dipenuhi hal positif sampai ke hati dan seluruh hidup dalam keberagaman laksana warna-warni pelangi. Karena pertemua Unio, yang anggotanya adalah para romo, maka berseragamlah baju kolar warna hitam.

Refleksi tentang komunitas sebagai rumah yang penuh kasih itu mengalir dari pertemuan Unio Komisariat Semarang. Unio adalah paguyuban para pastor/imam diosesan (dikenal dengan sebutan romo projo) yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Setiap Keuskupan memiliki Unio Keuskupan. Namun terdapat pula Unio Komisariat yang mewadahi para romo projo di kevikepan tertentu. Di Keuskupan Agung Semarang (KAS) terdapat empat Kevikepan yakni Semarang, DIY, Kedu dan Solo. Maka, ada empat Komisariat Unio pula, yakni Semarang, DIY, Kedu dan Solo.

Pertemuan rutin Unio Komisariat Semarang diselenggarakan di Rumah dan Kantor Pelayanan Uskup Agung Semarang di Jl. Pandanaran 1 Semarang. Biasanya, pertemuan semacam ini hanya dihadiri paling banyak 20 orang dari 30-an romo projo KAS yang bertugas di Semarang. Namun, hari ini berbeda. Karena pertemuan dilaksanakan di rumah Uskup, maka yang hadir cukup banyak. Menurut hitungan saya, yang hadir sebanyak 32 romo dan 1 Uskup, Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai tuan rumah (didampingi Romo Vikjen FX Sukendar dan Romo Donny).Mgr Robertus memberikan sharing pengalaman pastoral sebagai Uskup. Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr

Meski saya tidak bisa mengikuti pertemuan sampai akhir, mengigat pukul 12.00 WIB harus mempersembahkan Misa Harian di Universitas Katolik Soegijapranata – seperti biasanya sejak 18 Desember 2017 lalu – namun saya merasakan bahwa pertemuan hari ini sungguh menghadirkan komunitas sebagai rumah yang penuh kasih. Suasana akrab, bersahabat, penuh canda, dan penuh kasih tercipta di antara kami para imam bersama Uskup kami. Bahkan di antara pertemuan itu, saya pribadi sempat berbicara secara pribadi tentang sesuatu hal yang menyangkut diri saya pribadi maupun kepentingan masa depan Gereja.

Komunitas sebagai rumah yang penuh kasih memberikan rasa damai dan ketenangan batin. Komunitas seperti itu menjadi semacam rumah yang teduh dan nyaman serta aman bagi setiap anggotanya. Komunitas sebagai rumah yang penuh kasih menjadi tempat perhentian sejenak perjalanan hidup rohani yang panjang. Komunitas sebagai rumah yang penuh kasih bahkan membuat siapa saja bisa mengalami kehadiran Tuhan yang mengasihi, yang mengampuni, yang menyelamatkan hidup kita. Itulah sekurang-kurangnya yang kualami dalam kesempatan-kesempatan seperti itu. Maka, warnanya serba positif (+). Mata positif, bibir positif, pikiran positif, hidup pun menjadi positif dalam komunitas sebagai rumah yang penuh kasih.Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr

Dalam warna serba positif itu terlahirlah keintiman perjumpaan dengan rekan-rekan dalam komunitas sebagai rumah kasih. Hal itu membawaku pula mengalami keintiman dengan Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Keintiman dengan Tuhan akan mendorong kita untuk membuka hati dan tangan kita merangkul rekan-rekan yang ada di sekitar kita dengan kasih yang sama. Keintiman dengan Tuhan adalah landasan sejati komunitas sebagai rumah kasih yang tidak saling mengasingkan satu terhadap yang lain, melainkan justru kian mengakrabkan satu terhadap yang lain.

Keakraban itu ditandai dengan hal-hal yang sederhana: duduk bersama, tertawa bersama, makan dan minum bersama (bahkan walau saya tidak bisa ikut makan siang bersama karena ada tugas rutin tiap pukul 12.00 yang harus kujalankan dengan setia, toh aku tetap merasakan keakraban dan keintiman itu), berdoa bersama, saling mendengarkan, saling berbagi kisah hidup dan pengalaman pelayanan.

Menurut hemat saya, pentingnya mengalami komunitas sebagai rumah yang penuh kasih akan semakin meneguhkan setiap anggota komunitasnya. Selanjutnya, komunitas itu menopang pula perjalanan rohani untuk mengalami kehadiran Tuhan yang mengasihi kita.

Salah satu suasana saat pertemuan dalam semangat komunitas sebagai rumah yang penuh kasih. Video dibuat oleh Romo Martoyoto, dan saya unggah dalam youtube sesudah video itu dibagi di grup kami. Orisinil

Demikian refleksi atas pengalaman perjumpaan bersama Unio Komisariat Semarang, Rabu (7/3/2018) di Rumah Uskup Agung Semarang dan Kantor Pelayanan KAS. Semoga bermanfaat. Salam peradaban kasih. Terima kasih Bapak Uskup, Romo Vikjen Sukendar, Romo Donny, Romo Tanto – Ketua Komisariat Semarang dan para Romo lain. Terima kasih Romo Martoyoto Pr yang kukenal sejak aku masih remaja yang memvideo pertemuan itu dan salah satunya kuyoutubekan sebagai bahan refleksi atas tulisan ini. Tuhan memberkati.***

Kampus Ungu Semarang, 7/3/2018.

Sumber: refleksi pribadi.

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/1365502343463600?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.