Inspiration

Membasuh Kaki Orang Lain Adalah Pekerjaan Budak, Untuk Apa Dilakukan

Sahabat Peradaban Kasih UC We-Media yang terkasih, sekitar dua ribu tahun yang lalu, Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Tindakan itu dilakukan pada saat Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan. Kepada para murid-Nya, Yesus bersabda, “Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yohanes 13:15). Pada zaman itu, membasuh kaki orang lain adalah pekerjaan seorang budak, untuk apa dilakukan? Apa maksudnya?

Referensi pihak ketiga

Pada hari Rabu (28/3/2018) pukul 09.00 – 12.00 WIB, saya belajar melaksanakan sabda itu, untuk menghayati semangat pelayanan yang rendah hati. Saya berkeliling membasuh kaki sahabat-sahabatku yang baru yang menjadi bagian hidupku di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Saya membasuh kaki dua orang petugas kebersihan, sopir, satpam, karyawan, tenaga pendidikan, mahasiswa, Suster, dosen, Wakil Rektor dan Rektor Unika Soegijapranata Semarang.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saya mencium kaki Mas Agus, petugas cleaning service, sesudah saya membasuh kakinya.

Pertama-tama, saya membasuh kaki dua sahabat baru saya, Mbak Nina dan Mas Agus, yang sehari-harinya bertugas sebagai petugas cleaning service di Pastoran Johar Wurlirang, tempat saya tinggal saat ini. Kepada mereka, saya memohon ijin sambil menerangkan, bahwa yang akan saya lakukan dengan membasuh kaki mereka ini murni ungkapan kasih dan rasa terima kasih oleh sebab mereka telah membersihkan kompleks pastoran tempat saya tinggal. Tindakan ini murni ungkapan pelayanan kasih saya kepada mereka. Mereka pun berkenan menerimanya. Mereka duduk di kursi yang sudah saya sediakan. Saya pun mulai berlutut di hadapan mereka, membasuh kaki mereka, membersihkannya dengan kain putih yang sudah saya persiapkan, lalu saya mencium kaki mereka dengan penuh kasih dan hormat. Nina dan Agus merasa terharu dan menangis.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saya mencium kaki Mbak Nina, petugas cleaning service pastoran, sesudah kubasuh kakinya.

Sesudah itu, saya berangkat ke kampus. Dibantu dan ditemani oleh Kurnia Alfa dan Holy, saya mulai berkeliling membasuh kaki beberapa sahabat saya di kampus. Saya mendatangi orang-orang yang hendak saya basuh kakinya. Saya menyapanya dan menerangkan kepada yang bersangkutan, hal yang akan saya lakukan. Yang bersangkutan pun menerimanya dengan ikhlas dan penuh kasih pula.

Saya membasuh kaki Suster Elsa CM, yang sehari-harinya membantu saya sebagai sekretaris di Campus Minsitry Unika Soegijapranata di lantai IV Gedung Mikael. Ternyata, Suster Elsa pun memintaku agar diijinkan untuk membasuh kaki saya. Dengan ikhlas dan penuh kasih saya pun menerimanya. Maka, Suster Elsa pun membasuh kaki saya.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Sr Elsa CM gantian membasuh kakiku, sesudah saya membasuh dan mencium kaki Beliau

Selanjutnya, saya turun ke lantai tiga, menuju Ruang Rektorat. Maksud saya, saya ingin membasuh kaki Bapak Rektor dan para Wakil Rektor. Namun, Pak Rektor sedang mengajar. Yang ada di ruangan adalah Mas Benny Setianto, Wakil Rektor IV. Saya pun memohon ijin untuk membasuh kaki beliau. Beliau tampak kaget, namun kemudian dengan ikhlas pula menerima saya dan mengijinkan saya membasuh kakinya. Tampak rasa haru terpancar di wajahnya. Kami saling berpelukan erat penuh kasih persahabatan.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr –
Saat daku membasuh kaki Mas Benny, Wakil Rektor IV di ruang kerjanya

Sesudah itu, saya menjumpai Mas Ignatius Dadut, Sekretaris Universitas. Beliau saya persilahkan duduk, dan saya memohon ijin padanya untuk membasuh kakinya. Beliau pun ikhlas menerimanya. Beliau mengatakan, seumur-umur baru kali itu mengalami kakinya dibasuh. Kami pun saling berpelukan dan saling meneguhkan.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat daku membasuh dan mencium kaki Mas Dadut di Ruang Rektorat

Berikutnya, saya menuju ruang pusat informasi yang juga ada di Rektorat. Saya menjumpai Mas Agus. Saya memohon ijin membasuh kaki beliau. Beliau berkenan menerimanya. Kami saling meneguhkan dan menguatkan dalam pelayanan melalui tindakan membasuh kaki dalam kasih.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat daku membasuh kaki, mencium dan menyalami Mas Agus

Dari lantai tiga, saya turun ke lantai dua. Di situ saya membasuh kaki dua orang. Mereka adalah Mas Yunar dan Bu Susi yang berkarya di unit BAAK. Sesudah saya membasuh kaki Mas Yunar, beliau mengirimkan pesan padaku sebagai berikut:

“Pagi ini aku mendapat anugerah dari Tuhan… aku diberi contoh pelayanan secara langsung. Romo Aloysius Budi Purnomo Pr datang ke ruangan kerja dan membasuh kakiku bahkan menciumnya, sebagai lambang kasih dan pelayanan Tuhan. Saya terharu. Puji Tuhan, berkat yang luar biasa. Sungguh Romo, saya tersanjung dan sebenarnya tidak layak mendapatkan ini semua. Romo sendiri sudah melakukan kasih dengan perbuatan. Sekali lagi terima kasih atas berkat yang boleh kami terima dari Tuhan melalui Romo. Terima kasih. Terima kasih sekali. Tuhan memberkati.”

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat daku mencium kaki Mas Yunar sesudah membasuhnya

Mas Yunar biasa membantu saya dalam melayani di Kapel Kampus. Maka, selayaknya beliau menerima berkat itu. Selain menulis pesan itu, Mas Yunar juga mohon ijin untuk membagikan foto dan pengalaman itu kepada sesama umat dan keluarga besarnya sebagai bukti pelayanan yang nyata. Beliau berharap, itu semua menginspirasi mereka juga.

Sesudah itu, saya membasuh kaki Bu Susi, yang bertugas di bagian keuangan. Beliau pun menerima pembasuhan kaki itu dengan penuh syukur.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat daku membasuh dan mengeringkan kaki Bu Susi BAAK lalu mencium kakinya

Dari ruang kerja BAAK, saya, Holy, dan Kurnia melanjutkan perjalanan menuju ruang para sopir. Namun di tangga menuju ruang sopir, saya berjumpa dengan Mas Tanto, salah satu karyawan. Saya menawarkan kepadanya untuk membasuh kakinya. Mas Tanto menyambut dengan penuh antusias. Saya pun melakukan pembasuhan kaki itu di tangga di lantai dua Gedung Mikael seperti tampak dalam foto ini.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat daku membasuh kaki Mas Tanto di tangga lantai dua gedung Mikael

Sesudah itu, saya melangkah menuju ruang para sopir. Beberapa sopir sedang berkumpul di ruangan. Saya memohon ijin untuk membasuh kaki koordinator para sopir, disaksikan beberapa sopir lainnya. Mas Adam mewakili teman-temannya menerima pembasuhan kaki itu. Sambil membasuh kakinya, saya berdoa untuk para sopir di Unika Soegijapranata agar diberkati Tuhan, tetap selamat dalam melayani siapa saja di Unika, terutama dalam mengendarai mobil atau bus Unika. Mereka semua serentak menjawab amin.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat saya membasuh kaki Pak Adam di ruang posko driver

Dari ruang sopir, saya melanjutkan perjalanan menuju pusat Posko Security. DI sana, Mas Suparmin sedang memimpin rapat koordinasi dengan para petugas keamanan lainnya. Saya menyalami mereka satu per satu dan menyampaikan maksud kedatangan saya, yakni untuk membasuh kaki koordinator petugas keamanan, yakni Mas Parmin. Mas Parmin menerimanya disaksikan para petugas security lainnya.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat saya membasuh kaki Mas Parmin di Posko Security

Dari posko pusat keamanan saya berjalan kaki menuju Gedung Henricus untuk mencari Bapak Rektor yang sedang mengajar di salah satu kelas di gedung itu. Sesudah membasuh kaki para petugas cleaning service, sopir, satpam, tenaga pendidikan, dosen, dan Wakil Rektor, kini giliran saya harus membasuh kaki Bapak Rektor. Itulah sebabnya saya mencari beliau di kelas di Gedung Henricus. Kami naik ke lantai delapan. Sesudah berputar-putar mencari beliau, kami melihat Prof Ridwan Sanjaya, Rektor kami, sedang berjalan menuju ruang dosen.

Saya pun langsung menyampaikan maksud kedatangan saya. Saya sampaikan kepada beliau bahwa sejak pagi saya berkeliling membasuh kaki sahabat-sahabat yang menjadi bagian dari Unika Soegijapranata, mulai dari petugas kebersihan, sopir, satpam, karyawan, dosen dan Wakil Rektor yang sempat kujumpai. Beliau pun menerimanya.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – saat saya membasuh kaki Prof Dr Frederik Ridwan Sanjaya di ruang dosen Ikom

Akhirnya, saya pun membasuh kaki seorang mahasiswa. Saya membasuh kaki Kurnia Alfa di teras Kapel Ignatius Unika Soegijapranata. Dengan demikian, tuntas sudah rangkaian pembasuhan kaki untuk umat saya di Unika Soegijapranata Semarang.

Mengapa saya melakukan semua itu? Seperti sudah saya sebut di awal tulisan ini, saya melakukannya dalam rangka mengikuti teladan dan perintah Yesus. Meski membasuh kaki adalah pekerjaan seorang budak, namun Yesus telah memberi teladan untuk melakukannya dalam rangka memberi contoh pelayanan yang rendah hati dan penuh kasih.

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat. Terima kasih kepada semua saja yang berkenan menerima pembasuhan kaki yang saya tawarkan. Semoga semua diberkati Tuhan. Salam peradaban kasih.***

Johar Wurlirang, 29/3/2018

Sumber: refleksi pribadi

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/849779577893030?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.