Inspiration

Tetaplah Bersikap Rendah Hati, Meski Kita Melambung Tinggi

Sahabat Peradaban Kasih UC We-Media yang terkasih, kerendahan hati itu laksana akar yang menembus sangat dalam yang membuat pohon kehidupan kita tetap kuat dan tidak mudah tumbang. Inilah pentingnya tetap bersikap rendah hati, meski hidup kita melambung tinggi.

Referensi pihak ketiga

Kehidupan kita itu bisa direnungkan laksana pohon. Ada pohon yang besar dan tinggi. Ada pohon yang kecil dan pendek.

Pohon besar dan tinggi yang tidak memiliki akar tunggang yang dalam sangatlah berbahaya. Ia bisa tumbang dihempas tiupan angin kencang. Ia bisa menyebabkan luka bagi yang tertimpa dan menimbulkan kerugian, bahkan menyebabkan kematian. Mengerikan bukan?

Referensi pihak ketiga

Demikian pula dengan kehidupan kita. Mungkin hidup kita bertumbuh dan berkembang laksana pohon yang besar dan tinggi. Namun, bila kehidupan itu tidak memiliki akar yang kuat dan mendalam, hidup kita akan berbahaya, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk orang lain. Di sinilah pentingnya bersikap rendah hati, agar kita tidak terhempas dan tumbang.

Namun jangan khawatir, ada kok contoh-contoh pribadi yang bertumbuh menjadi besar dan tinggi secara sosial, ekonomi bahkan politik-kekuasaan, namun mereka tetap bersikap rendah hati. Laksana pohon yang tinggi dan besar, mereka tetap memiliki akar yang mendalam. Dan akar itu adalah kehidupan rohani yang kuat dan kokoh, apa pun agama mereka. Mereka tetap berakar mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama masing-masing. Bahkan, dengan tetap menghormat pihak lain yang berbeda. Itu sungguh luar biasa istimewa!

Referensi pihak ketiga

Kita mengenal misalnya, Mahatma Gandhi. Ia seorang pemimpin yang hebat di India pada zamannya; dan dikenang hingga saat ini. Namun, Mahatma Gandhi tetap rendah hati. Bahkan ketika Mahatma Gandhi berkuasa sebagai pemimpin di negerinya, ia justru tinggal di ashram, yakni satu tempat yang sangat sederhana. Konon, ia bahkan mempunyai tugas rutin setiap hari yakni membersihkan toilet sebagai tanda bahwa ia tetap bersikap rendah hati dan siap sedia selalu melayani siapa saja.

Dalam tradisi Gereja Katolik, ada orang-orang suci yang hidupnya tetap berakar mendalam pada Tuhan dalam kerendahan hati. Salah satu contoh yang bisa disebut misalnya, Santo Fransiskus dari Asisi. Masih banyak orang suci lainnya. Mereka disebut suci justru karena menonjol dalam hal kerendahan hati.

Referensi pihak ketiga

Apa pun agama Anda, pasti Anda memiliki tokoh idola yang tetap bersikap rendah hati, meskipun hidupnya melambung tinggi. Apa yang bisa kita contoh dari kehidupan mereka? Tentu, pertama-tama kita bisa mencontoh kerendahan hati mereka selain kerelaan untuk selalu melayani sesama yang membutuhkan.

Bagaimana hal ini bisa kita hayati dalam hidup kita sehari-hari? Silahkan menemukannya dan menjadi motivasi yang menginspirasi untuk tetap bersikap rendah hati, terutama bila suatu saat Anda mendapat rahmat hidup yang berhasil dan melambung tinggi. Tetaplah bersikap rendah hati!

Referensi pihak ketiga

Kerendahan hati itulah yang akan membuat hidup kita diberkati dan menjadi berkat untuk orang lain. Saat kita bersikap rendah hati, kita tidak haus akan popularitas. Kita tidak menggantungkan diri pada pujian dan decak kagum orang lain atas segala yang kita lakukan. Sebaliknya, kita tetap berakar pada kasih Tuhan yang selalu dicurahkan kepada kita. Tetap bersyukur atas berkat-Nya. Tidak sombong menerima pujian, tidak hancur menerima cacian.

Berani mencoba? Mari kita buktikan dalam hidup kita sehari-hari. Salam peradaban kasih. Semoga bermanfaat. Terima kasih. Tuhan memberkati.***

Johar Wurlirang, Kamis Putih 2018,

Sumber: refleksi pribadi.

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/3341586339221661?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.