Inspiration

Stop Bersikap Melankolis! Mari Kita Tatap Kehidupan Dengan Mata Sukacita Dan Bahagia!

Sahabat Peradaban Kasih UC News yang terkasih. Godaan terbesar di zaman now adalah bersikap melankolis. Kita tergoda memandang kehidupan ini secara negatif, pesimis dan kemudian dirundung keputusasaan oleh kesedihan akibat penderitaan yang kita alami. Stop bersikap melankolis! Mari kita tatap kehidupan kita dengan mata sukacita dan bahagia! Nikmatilah berkatnya!

Referensi pihak ketiga

Sikap melankolis bisa mempengaruhi iman kita, apa pun agama dan kepercayaan kita. Mungkin kita mengalami bahwa kita telah disakiti oleh orang lain. Kita menderita karena hal itu. Kita sungguh sengsara dan terkadang serasa tak kuat lagi untuk menanggungnya.

Referensi pihak ketiga

Akan tetapi janganlah kita menjadi cengeng. Kita harus terbiasa dengan air mata duka kita; dan jadikan itu sebagai titik pijak membangun keberanian untuk maju. Sekali lagi, Berhentilah bersikap melankolis! Mari kita tatap kehidupan kita dengan mata sukacita dan bahagia! Terbentang begitu banyak kebaikan, kegembiraan, dan kebahagiaan di hadapan kita. Mari kita merasakannya dan berbagi kebahagiaan bersama siapa saja yang ada di sekitar kita.

Referensi pihak ketiga

Dengan bantuan Tuhan yang kita imani sesuai agama dan kepercayaan kita, marilah kita kelola kebencian dan rasa sakit di masa lalu. Kita percaya, kasih Tuhan cukup untuk mengubah hati kita. Itulah dasar mengapa kita harus percaya bahwa kasihNya cukup kuat untuk mengubah hati dan kehidupan mereka yang menyakiti kita.

Demikian, semoga bermanfaat. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati.***

JohArt Wurlirang, 7/4/2018.

Sumber: refleksi pribadi.

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/2880761228222472?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.