Sahabat Peradaban Kasih UC News yang terkasih. Artikel ini merupakan pokok gagasan atas materi yang saya persiapkan untuk Gladi Rohani yang diselenggarakan Tim OMK Campus Ministry Unika Soegijapranata (13-15/4/2018). Dahsyat! Perjumpaan rohani yang mengubah kehidupan (spiritual encounter transforming) bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Siapa pun bisa mengalaminya. Sayangnya, saya tidak bisa menyampaikan secara langsung karena tiba-tiba saya harus mondok di rumah sakit. Ijinkan kubagikan melalui platform ini. Semoga bermanfaat.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – ilustrasi diambil dari natashache.com untuk bahan presentasi powerpoint
Perjumpaan rohani pertama-tama terjadi antara kita dengan Tuhan, apa pun agama dan kepercayaan kita. Perjumpaan denganNya mampu mengubah segalanya menjadi baru dan menghadirkan sukacita yang selalu baru. Tinggallah kita, memiliki kerendahan hati untuk rela dijumpaiNya atau tidak. Mungkin kita tidak mau berjumpa denganNya, entah karena alasan apa pun. Namun, biarlah sejenak saja, Tuhan berkenan menjumpai kita, dan perjumpaan itu akan mengubah segalanya.

Referensi pihak ketiga
Salah satu contoh yang menurutku sangat mengesankan adalah pengalaman dua orang asal Emaus. Ia pulang kampung dalam keadaan frustasi, putus asa dan kecewa. Dalam perjalanan pulang kampung itu, ia mengalami perjumpaan rohani dengan Tuhan yang mengubah kehidupan mereka. Mereka yang semula berduka berubah menjadi bersukacita. Mereka yang tadinya putus asa, seketika berpengharapan dan kembali ke jalur kehidupan yang seharusnya. Mereka yang semula berhenti karena malam tiba, berubah seketika menembus malam untuk bergerak dan kembali bergabung dengan rekan-rekannya dan mewartakan kegembiraan perutusan mereka yang bersumber dari perjumpaan rohani dengan Tuhan melalui pemecahan roti.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Ilustrasi diambil dari abzu2.com untuk bahan power point
Dalam sejarah kehidupan manusia, apa pun agama dan kepercayaannya, selalu ada contoh-contoh yang menarik berupa perubahan hidup bahkan 180 derajat karena pengalaman perjumpaan rohani dengan Tuhan. Pengalaman itu berbuah dalam berbagai karya pelayanan yang membangun kehidupan bersama, kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan. Bahkan perjumpaan itu membuatnya menjadi figur pencerah, seperti misalnya yang dialami Sidharta Gautama. Sekali lagi, setiap agama dan kepercayaan, selalu memiliki pribadi-pribadi yang bisa menjadi contoh spiritual encounter transforming.

Referensi pihak ketiga
Kita pun bisa mengalami rahmat yang sama. Perjumpaan rohani yang mengubah kehidupan kita dan juga kehidupan orang lain dalam rangka kebaikan, kesejahteraan, kerukunan, keharmonisan dan kedamaian. Tak perlu dengan hal-hal besar, tetapi yang kecil-kecil pun bisa menjadi sesuatu yang dahsyat dalam rangka perjumpaan rohani yang membawa perubahan bagi siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati.***