Inspiration

Istimewa! KasihNya Hadir Melalui Siapa Saja

Sahabat Peradaban Kasih UC News yang terkasih. Artikel ini masih terkait dengan artikelku yang berjudul “Puji Tuhan! Dia Selalu Menjaga Dan Menyelamatkanku, Hidup Mati Di TanganNya” (2018/04/11 06.37 tz.ucweb.com/4_3gwOT). Beberapa pertanyaan pun kuterima: Lalu sesudah itu bagaimana? Apa yang saya rasakan dan lakukan? Saya mengalaminya sebagai tanda-tanda kasihNya yang hadir dalam hidupku dan itu bisa melalui apa saja serta siapa saja.

Referensi pihak ketiga

Sesudah semua yang terjadi itu, saya mengalami kasihNya yang hadir melalui apa saja dan siapa saja. Dalam perspektif itulah, saya menjalankan aktivitas seperti biasa, kendati badan ini rasanya tidak enak. Saya berangkat ke kampus seperti biasa. Menyetir seperti biasa. Membaca dan menulis seperti biasa. Pada pukul 12.00 WIB mempersembahkan Misa Harian seperti biasa, namun dengan intensi yang istimewa.

Nah, di situlah saya mempersembahkan “kurban” yang sesungguhnya dari diriku yang rapuh, lemah, ringkih dan berdosa ini dan mempersatukannya dengan “Kurban Kristus” di altar suci. Tepatnya, itu berupa “Kurban Syukur” sebab Tuhan telah menjaga dan melindungiku dari bahaya maut yang disertai rasa sakit yang luar biasa itu.

Referensi pihak ketiga

Dalam semuanya itu, saya mengalami betapa kasihNya dinyatakan kepadaku melalui siapa saja. KasihNya kualami melalui Mbak Nina dan Mas Agus, para petugas cleaning servis di pastoran (walau mereka tidak tahu segala sesuatu yang terjadi pada diriku). KasihNya kualami melaluji rekan-rekan driver (Mas Adam dan kawan-kawan), yang secara rutin, setiap pagi saya salami satu per satu di ruangan posko mereka. Kepada mereka saya sedikit bercerita tentang peristiwa yang kualami itu. Mas Adam bilang, “Itu kalau di desa biasa disebut angin duduk…. Bisa mematikan!” Saya hanya tersenyum mendengarnya, sebab saya sendiri juga tidak tahu apa persisnya peristiwa yang kualami itu.

Karenanya, sesudah Misa Harian, saya berkonsultasi dengan dokter Nelly Lilianti dan Mbak Vitri yang bertugas di Poli Bunda Teresa Unika Soegijapranata. Dokter Nelly memeriksaku, mendiagnosa, lalu memberikan obat yang kuperlukan. Mbak Vitri mengecek tensi darahku yang ternyata dalam keadaan baik-baik saja. Normal 120-80. Maka, mereka pun menjadi tanda kasihNya yang hadir dalam diriku. Sesudah diperiksa dokter dan perawat, saya makan siang, minum obat di rektorat, lalu bergabung dengan The Soegijapranata Institute dan Rektor membahas tema karya tahun ajaran baru 2018/2019 nanti. Dalam semuanya itu, kurasakan kasihNya hadir melingkupiku.

Referensi pihak ketiga

Termasuk pula, rekan-rekan dari Tim Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan, yang menyapa dan menguatkanku. Bahkan, Mas Awi menjanjikan sekeris pete buatku. Dia juga hadir bersama Mas Wawan sore hari berikutnya, meski kami tidak bisa saling berjumpa.

Melalui peristiwa-peristiwa sederhana itulah, inspirasi kehadiran Tuhan yang mengasihiku begitu nyata. Perhatian, doa, dan dukungan kuterima dari siapa saja. Semua itu menjadi tanda kasihNya yang hadir dan menopang hidupku.

Referensi pihak ketiga

Maka, saya sangat berterima kasih kepada Anda yang penuh kasih dan perhatian kepadaku, di saat daku lemah dan sakit. Kasih dan perhatian Anda kuterima sebagai kasihNya sendiri yang hadir bagiku. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati.***

Kampus Ungu Unika Soegijapranata, 11/4/2018.

Sumber: refleksi pribadi.

Sumber
http://idstory.ucnews.ucweb.com/story/931873775165604?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1&stat_app=app_profile&entrance=personal

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.