Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kebahagiaan itu ternyata sederhana namun sulit digapai. Kebahagiaan juga tidak ditentukan oleh harta milik kekayaan, kepandaian, kedudukan dan pangkat jabatan. Lalu apa tolok ukur kebahagiaan? Inilah jawabannya, yang terakhir mungkin bikin kamu tak sanggup namun itulah kebahagiaan!

Referensi pihak ketiga
Satu, berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang mempunyai Kerajaan Sorga.
Dua, berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Tiga, berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Referensi pihak ketiga
Empat, berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Lima, berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Enam, berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Referensi pihak ketiga
Tujuh, berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Delapan, berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. (Sumber Mateus 5:3-12)

Referensi pihak ketiga
Nah, bener kan? Yang terakhir yang paling sulit. Namun bila kita sanggup mengalaminya, kita akan berbahagia setinggi Langit karena sanggup menanggung segala peristiwa dan persoalan hidup yang melilit. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semua.***