Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Hari ini, 6 Juni adalah Hari Kelahiran Soekarno, Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Bung Hatta. Menarik sekali bahwa Bung Karno pula yang melahirkan Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.

Referensi pihak ketiga
Merenungkan sosok Bung Karno di Harlahnya, saya terkesan dengan pidatonya saat melahirkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam pidatonya 73 tahun silam Bung Karno dua kali bahkan tiga kali menyebutkan bahw Pancasila dasar negara Indonesia merdeka bersifat “kekal dan abadi dan sampai akhir zaman”. Tiga kata itu bermakna sama.
Pertama, Bung Karno bilang, “Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.”
Kedua, “…. Di dalam Indonesia Merdeka kita melatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, di dalam Indonesia Merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya. Inilah maksud saya dengan perkataan “jembatan”. Di seberang jembatan, jembatan emas, inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.”
Akhirnya disebut pada bagian menjelang penutup pidato, Bung Karno bilang: “Jikalau bangsa Indonesia tidak bersatu dan tidak menekad-mati-matian untuk mencapai merdeka, tidaklah kemerdekaan Indonesia itu akan menjadi milik bangsa Indonesia buat selama-lamanya, sampai keakhir jaman!”
Dus, 3 kali frasa senada digemakan Bung Karno bahwa Pancasila dan Indonesia merdeka itu “kekal dan abadi sampai ke akhir zaman”. Sungguh indah, menginspirasi dan memotivasi kota di zaman now!
Bagaimana kita turut merawat Pancasila dan Indonesia Merdeka dalam Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 agar bertahan “kekal dan abadi hingga akhir jaman?”