Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Inilah kisah inspiratif kerukunan, persaudaraan dan perdamaian. Kita simak yuk, agar kita terinspirasi dan termotivasi dalam membangun peradaban kasih.

Referensi pihak ketiga
Adalah dua figur yang berbeda agama namun satu dalam kasih kebangsaan. Mereka sudah bersahabat sejak 14 tahun silam. Pada hari Minggu, 20 Mei 2018, mereka berdua didaulat menjadi nara sumber oleh Panitia Perayaan Tri Hari Suci Waisak 2562 BE/1)2018 M dari BEM STAB Syailendra di Kopeng, Jateng. Acara berupa Talk Show dan Pentas Seni Lintas Agama.

Referensi pihak ketiga
Yang pertama adalah KH Drs. Muhammad Adnan, MA. Beliau adalah Wakil Ketua Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah. Sosok pribadi yang inspiratif dan rendah hati. Dalam kehadirannya selalu terpancar rahmatan lil alamin. KH Adnan juga seorang dosen di UNDIP Semarang. Pernah pula menjadi Ketua PWNU Jateng. KH Adnan selalu ramah dan murah senyum.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Beraama KH Muhammad Adnan di dalam mobil beliau0
Yang kedua, adalah sosok manusia paruh baya di usia 50 tahunnya. Dia adalah pastor Katolik yang selama ini dalam berbagai kesempatan selalu mewartakan kerukunan, persaudaraan, perdamaian dan peradaban kasih. Namanya Aloys Budi Purnomo Pr. Sudah 10 tahun melayani Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang. Saat ini menjadi pastor reksa pastoral kampus Unika Soegijapranata Semarang.

Referensi pihak ketiga
Unik dan inspiratif, dalam rangka tugas untuk Talk Show di STAB Syailendra, KH Muhammad Adnan menjemput Romo Budi ke Pastoran Unika dan berangkat bersama untuk talk show (tausiyah) kebangsaan dalam rangka Waisakan. Ini jelas merupakan fakta kerukunan, persaudaraan, perdamaian dan peradaban kasih dalam keberagaman. Itulah menurutku. Bagaina menurut kamu?
Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semua. Namo Buddhaya, semoga segala makhluk berbahagia.***