Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Setiap agama mengajarkan kepada umatnya kesempatan dan cara berjumpa Tuhan. Bagaimana kearifan lokal falsafah Jawa memberi inspirasi tentang hal ini? Mari kita simak bersama.

Referensi pihak ketiga
Ketemu Gusti iku lamun sira tansah eling. Begitulah kearifan lokal falsafah Jawa memberi inspirasi kepada kita. Artinya, berjumpa Tuhan itu dapat dicapai dengan cara selalu bersikap sadar dan berjaga.

Referensi pihak ketiga
Inilah yang dalam agama-agama disebut dengan doa. Salah satu contohnya pernah disampaikan Yesus. Salah satu nasihat yang disabdakannya seperti ini, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Matius 26:41). Berdoa dan berjaga-jaga itulah yang dalam falsafah Jawa disebut eling. Dengan cara itulah kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara rohani.
Inspirasi kearifan lokal ini memiliki makna rohani yang sangat mendalam. Karenanya, mari kita wujudkan dalam kehidupan kita, apa pun agama dan kepercayaan kita.

Referensi pihak ketiga
Demikian, semoga bermanfaat. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semua dalam sikap doa dan berjaga-jaga sehingga boleh mengalami perjumpaan dengan Tuhan.***
Malioboro Jogya, 23/6/2018
Sumber: refleksi pribadi
Sumber https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/4389697250215021?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1