Inspiration

Jangan Gagal Mengolah Batinmu, Agar Berhasil Dekat Pada-Nya!

Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kearifan lokal berikut ini menarik untuk dipahami, syukur bisa dilaksanakan dalam hidup sehari-hari, walaupun tidak gampang. Jangan gagal mengolah batinmu agar berhasil dekat padaNya dengan cara mesu budi lan raga. Yuk kita simak apa maksudnya.

Referensi pihak ketiga

Ini masih terkait dengan soal hidup askese, matiraga dan puasa agar kita kian dekat dengan Tuhan; hidup pun bermanfaat bagi sesama dan semesta. Mesu budi lan raga berarti melatih budi dan raga agar kita semakin dekat dengan Tuhan, ikhlas melayani sesama dan menjaga keutuhan semesta.

Mesu budi lan raga memang sangat bersifat personal, namun memiliki dampak sosial yang cukup besar. Pertama-tama, ketika seseorang mesu budi lan raga, tujuannya adalah agar semakin bisa mendekatkan diri dengan Tuhan, Sang Pencipta Kehidupan. Selanjutnya, kedekatan itu membawa seseorang kian menjadi pribadi yang unggul dan berkualitas baik secara jasmani maupun rohani.

Nah, bagaimana hal itu bisa dilakukan? Caranya sederhana dan sudah merupakan hal yang biasa dilakukan banyak orang. Tinggal kita memahaminya secara lebih mendalam dan menyadarinya dengan baik, sehingga yang kita lakukan itu dapat kian berdampak positif tak hanya bagi kehidupan pribadi melainkan juga bagi siapa saja dan apa saja sebagai makhluk Sang Ilahi.

Referensi pihak ketiga

Inilah cara orang Jawa mesu budi lan raga, yakni dengan cara berpuasa. Puasa itu caranya juga bermacam-macam. Misalnya, puasa bisa terkait dengan soal makan dan minum, soal bicara (tapa bisu), soal tidur (mengurangi jam tidur), dan mengendalikan hawa nafsu (amarah, drengki, srei, iri, syahwat, serik, mrekitik dan seterusnya). Kalau untuk zaman now, tantangan terbesar adalah puasa bicara buruk tentang sesama (gosip, ghibah, fitnah). Puasa juga bisa ditata melalui anggota tubuh kita (mata, telinga, hidup, bibir, kaki, dan tangan) atau kedalaman diri kita (pikiran, rasa, dan hati).

Semua itu bisa menjadi sarana dan cara mesu budi lan raga. Yang terpenting dan terutama dari mesu budi lan raga bukan soal hal-hal yang bersifat jasmani dan manusiawi; melainkan yang bersifat rohani dan surgawi, yakni terkait dengan kepekaan hati, kecerdasan rasa dan ketajaman budi pekerti. Orang yang tekun setia mesu budi lan raga akan mendapatkan karunia kepekaan batin dan kepekaan sosial untuk kepentingan sesama dan semesta. Dengan cara itu, olah batin terbangun, kedekatan dengan Tuhan terjadi, dan kepekaan kepada sesama dan semesta mengalir dari kehidupannya.

Referensi pihak ketiga

Itulah permenungan spontanku tentang mesu budi lan raga. Semoga bermanfaat. Salam peradaban kasih. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semua dengan kepekaan budi, hati dan jiwa menangkap kehendakNya.***

JoharT Wurlirang, 3/7/2018

Sumber: refleksi pribadi terinspirasi dari Pitutur Luhur Budaya Jawa (2017:257)

Sumber
https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/826203670453252?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.