Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Inilah kelanjutan inspirasi tentang pertobatan ekologis dari Laudato Si’ (LS) yang ditulis Paus Fransiskus.

Referensi pihak ketiga
Konteks seruan pertobatan ekologis dalam LS berada dalam kerangka “Pendidikan dan Spiritualitas Ekologis”. Dalam teks LS, seruan pertobatan ekologis berada di Bab Enam, “Pendidikan dan Spiritualitas Ekologis”. Secara khusus, seruan pertobatan ekologis berada dalam sub tema nomor III (Bab VI.III LS). Dua sub tema pertama adalah tentang gaya hidup baru: “Menuju Gaya Hidup Yang Baru (LS 203-208) dan tentang “Pendidikan untuk Perjanjian Antara Manusia dan Lingkungan (LS 209-215). Apa artinya?
Pertobatan ekologis adalah bagian dari pendidikan dan spiritualitas ekologis. Pertobatan ekologis juga merupakan perubahan gaya hidup menuju gaya hidup yang baru. Itulah yang bisa ditangkap dari LS 202. Mari kita perhatikan rumusannya.
“Banyak hal yang harus diarahkan kembali, tetapi terutama umat manusia harus berubah. Yang dibutuhkan ialah kesadaran pada asal kita bersama, pada rasa saling memiliki, dan pada masa depan yang harus dibagi dengan semua makhluk. Kesadaran mendasar ini dapat memungkinkan pengembangan keyakinan, sikap, dan bentuk kehidupan yang baru. Jadi kita berhadapan dengan suatu tantangan budaya, spiritual dan pendidikan yang besar, yang akan membutuhkan proses pembaruan yang panjang.” (LS 202)
Bertobat berarti berubah dari hal yang buruk ke hal yang baik. Perubahan seperti ini membutuhkan proses yang panjang. Sikap dasar untuk berubah ditempatkan dalam kesadaran akan asal usul kita, rasa saling memiliki dan kerelaan berbagi demi masa depan yang baik, sejahtera dan harmonis antara manusia dengan Sang Pencipta dan dengan Semesta Alam.
Demikian, semoga bermanfaat. Terima kasih. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 01/6/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: Laudato Si artikel 202