Inspiration

Pemuda Ini Tak Yakin dengan Permintaannya, Maka Ketika Dijawab, Ia Justru Kecewa, Mengapa?

Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Apakah kamu yakin atas permintaan yang kamu ajukan kepada Tuhan, apa pun juga permintaan itu? Hati-hati loh, kalau kamu tidak yakin, jawaban yang diberikan Tuhan atas permintaanmu bisa membuat dirimu kecewa sendiri, lalu tidak bisa memperoleh yang diharapkan. Kok bisa? Inilah contohnya. Bacalah selengkapnya kisahnya, dan rasakan betapa pemuda yang bertanya kepada Yesus itu ternyata tidak yakin dengan permintaannya sendiri, sehingga ketika Yesus memberikan jawabannya, ia justru pergi dengan kecewa. Kita baca yuk.

Referensi pihak ketiga

Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaKu tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepadaNya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu kepadaNya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. (Mat​eus ​19:16-22) 

​Dari kisah itu kita belajar tentang hal ini. ​Terkadang kita meminta atau menginginkan sesuatu tanpa benar-benar mempertimbangkan kondisi yang diperlukan untuk mendapatkannya. Ki​ta​ memahami bahwa sebagian besar hal tidak dapat diperoleh secara gratis; namun, dalam kehidupan spiritual, kita cepat melupakan ini. 

Referensi pihak ketiga

Apa yang diminta pemuda kaya itu adalah pencapaian yang paling berharga, kemungkinan terbesar, tetapi menurutnya ​ia bisa mendapatkannya akan mudah. Mungkin dia terbiasa membeli apa pun yang diinginkannya. Dia mungkin bahkan tidak berpikir bahwa Kristus​ akan mengatakan kepadanya untuk melepaskan diri dari harta miliknya. 

Fakta bahwa kita dapat menginginkan sesuatu, tetapi tidak ingin melakukan apa yang perlu untuk mencapainya​. Maka kita pun​ harus mengajukan pertanyaan​ pada diri kita sendiri sebelum meminta sesuatu kepada Tuhan:​ Apakah​ saya yakin dan sungguh menginginkannya​ sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan seturut kehendak saya​?

Referensi pihak ketiga

Bagaimana menurut kamu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***

JoharT Wurlirang, 19/8/2019 

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶

Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 19 Agustus 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XX Bacaan Injil Mateus 19:16-22

Sumber https://idstory.ucnews.ucweb.com/story/3740196520223894?uc_param_str=dnvebifrmintcpwidsudsvnwpflameefutch&url_from=wmconstomerwebsite&stat_entry=personal&comment_stat=1&stat_app=browser_profile&entrance=personal

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.