Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Setiap kali bersama dengan warga Kendeng Utara yang berjuang menjaga kelestarian pegunungan Kendeng Utara selalu terdengar pekikan: Salam Kendeng. Saat pekikan itu diserukan oleh siapa pun, massa dengan sigap menjawab: Lestari!
Orisinil – dari youtube saya: Aloys Budi Purnomo
Demikian pula, saya selalu mengucapkan salam yang sama bersama mereka. Pekikan itu menjadi semacam refren yang diulang di antara tembang Ibu Bumi wis maringi, Ibu Bumi dilarani, Ibu Bumi kang ngadili.

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Lampah bisu mengenang Yu Patmi di Tambakromo
Bagiku, Salam Kendeng Lestari memiliki makna yang mendalam. Di kedalaman Salam Kendeng Lestari terdapat makna tekad dan komitmen menjaga keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup. Maka, salam itu menjadi salam peradaban kasih ekologis yang paling nyata dengan segenap jiwa dan raga!

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Salam Kendeng Lestari bersama Mgr. Robertus Rubiyatmoko
Bersama warga Kendeng, kami menyerukan pekikan itu di mana saja. Di pegunungan Kendeng, di jalan saat long-march, di depan kantor Gubernur Jateng, di depan pengadilan, di Tugu Muda dan di kedalaman jiwa raga demi keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup, dari Pegunungan Kendeng menuju ke seluruh dunia!

Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Salam Kendeng Lestari bersama Gus Nuril
Bagaimana menurut kamu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 21/8/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan kebersamaan dengan warga Kendeng Utara di Sukolilo