Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Injil memberi tahu bagaimana Herodes, dalam janji yang tidak bijaksana kepada putri Herodias, menemukan dirinya dikompromikan dan, karena takut kehilangan muka. Karenanya, ia harus mengambil putusan yang berlawanan dengan nuraninya secara tak berdaya. Ia memerintahkan pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis.

Referensi pihak ketiga
Tragis! Di sinilah kelemahan moralnya mengatasi gejolak pertobatan yang pertama. Dia menutup hati nuraninya bagi tindakan Tuhan karena hawa nafsu dan kesombongannya. Akibatnya, dia melakukan kejahatan mengerikan atas pembunuhan orang tak bersalah, bahkan seorang nabi!

Referensi pihak ketiga
Bagaimana dosa dapat menggelapkan hati nurani dan memadamkan rahmat Allah di hati seseorang yang diberikan hanya untuk memuaskan hasrat mereka pun terjadi di antara kita. Para pengambil putusan untuk masa depan kemanusiaan serta keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup menumpulkan nuraninya demi egoisme dan keserakahan sesaat.

Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurut kamu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
Bandara Ahmad Yani Semarang, 29/8/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 29 Agustus 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXI PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis, Martir Bacaan Injil Markus 6:17-29