Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Ada hal yang menarik dalam Injil Markus hari ini. Penginjil memberi tahu kita bahwa meskipun Herodes membenci yang dikatakan Yohanes yang menegur atas kesalahan dan dosanya, namun Herodes terombang-ambingkan hatinya. Tak ada kata telat buat bertobat. Tuhan selalu menggerakkan pertobatan kita. Maukah?

Referensi pihak ketiga
Dalam moralnya kelemahannya, Herodes sebenarnya masih menderkan teguran Yohanes. Teguran Yohanes kepada Herodes untuk bertobat memang mencapai hati nuraninya. Sayangya, Herodes bingung. Padahal, sesuatu yang baik sedang menggerakkan hati nuraninya. Roh Kudus bergerak di dalam dirinya untuk membawanya ke pertobatan sejati atas dosa dan kelemahannya.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang berdosa tetapi memberinya rahmat untuk kembali kepada-Nya. Kita seharusnya tidak pernah kehilangan harapan bagi orang yang tampaknya hilang dan berkelana dalam dosa. Kita harus selalu terus berbicara kebenaran dengan cinta dan berdoa untuk pertobatan penuh baik bagi diri kita sendiri maupun sesama.

Referensi pihak ketiga
Kita percaya bahwa Tuhan dapat mengubah hati bahkan orang berdosa yang terburuk sekalipun. Dia telah banyak mengampuni kita. Tuhan selalu tak pernah mengenal lelah memaafkan dan mengampuni kita. Nah, bagaimana dengan diri kita sendiri? Mau bertobatkah? Mau mengampuni sesama juga kah?
Bagaimana menurut kamu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***

Referensi pihak ketiga
Kampus Ungu Unika Soegijapranata, 29/8/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 29 Agustus 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXI PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis, Martir Bacaan Injil Markus 6:17-29