Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Injil memberi tahu kita dengan jelas bahwa Allah membagikan karunia-Nya di antara kita sesuai kehendak-Nya. Allah mempercayakan kepada kita masing-masing suatu tugas perutusan.
Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr – Bersama Romo E. Puspo Yuwono dan Batik Kas Luwuk yang dihadiahkan padaku
Seiring dengan itu, Allah memberi kita apa yang kita butuhkan untuk menghasilkan buah bagi kerajaan-Nya. Tentunya Allah mengharapkan kita agar menggunakan karunia itu secara bertanggung jawab dan dengan tekun lagi setia.
Dalam menerima dan mengemban tugas perutusan ini, tidak ada dua orang yang persis sama. Allah pun memperlakukan masing-masing secara individu sebagai orang yang unik yang diciptakan menurut gambar-Nya.
Maka, kita perlu hidup di hadapan Allah dan menanggapinya dengan tulus dengan menggunakan talenta dan bakat yang telah diberikan dan dianugerahkan-Nya kepada kita secara maksimal. Apakah kita memanfaatkan semua yang telah diberikan Allah dengan sebaik-baiknya? Apakah kita mengabaikan beberapa hal dan menerima yang lain begitu saja? Mungkinkah kita melakukan dosa kelalaian sehubungan dengan beberapa talenta kita?
Bagaimana menurut kamu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
Estrella Luwung Sulteng, 31/8/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 31 Agustus 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXI Bacaan Injil Mateus 25:14-30
