Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Ada masalah tertentu tentang kesembuhan dalam perikop Injil ini: tidak ada kata-kata khusus dari Yesus, tidak ada kata-kata terima kasih, tidak ada reaksi dari orang-orang. Seolah-olah Yesus diam-diam dan secara rutin memasuki sebuah rumah dan membantu seorang wanita yang sangat sakit bangkit dan turun dari tempat tidur.

Referensi pihak ketiga
Apa maknanya? Dalam keseharian kita pun, Tuhan selalu hadir meneguhkan bahkan menyembuhkan kita. Bagaimana menyadarinya?
Bukan keajaiban khas Yesus yang menarik banyak perhatian. Sementara kita berharap akan mukjizat yang telah lama ditunggu-tunggu dalam hidup kita, kita mungkin mengabaikan salah satu penyembuhan yang sangat biasa yang sering ditawarkan Kristus kepada kita.

Referensi pihak ketiga
Dalam semuanya itu, kita tidak perlu meminta obat khusus. Namun, kita harus menyadari bahwa Kristus telah mengarahkan pandangan-Nya kepada kita. Ia sangat mengasihi kita dengan segala suka duka kita, bahkan dalam kelemahan kita, agar kita mengandalkan kekuatan kerahiman-Nya.
Dalam kehidupan spiritual, itu bisa berupa penerimaan Sakramen Pengampunan dalam pengakuan dosa, menerima Yesus dalam Ekaristi, pengurapan Suci bagi yang sakit, bimbingan rohani dan hal-hal sakramental lainnya, atau pemeriksaan hati nurani yang teratur. Dalam tataran fisik, kita mengalami ritmen hidup rutin harian. Mungkin hanya merawat kesehatan dengan makan atau tidur dengan benar, rekreasi, menyanyi, membaca buku, atau menulis. Semua itu adalah anugerah Tuhan dan kita mengalami kehadiran-Nya yang penuh kasih dalam hidup kita.

Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurut kamu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 4/9/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 04 September 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXII Bacaan Injil Lukas 4:38-44