Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Orang-oang munafik itu Farisi yang selalu rewel dan sewot bikin perrkara di hadapan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang merasa diri sangat baik dan religius pada zaman Yesus, lalu mengeluh tentang Yohanes Pembaptis, pendahulu Mesias, karena gaya hidupnya yang keras. “Dia pasti gila,” kata mereka.

Referensi pihak ketiga
Tapi, mereka juga mengeluh tentang kebebasan Yesus yang tampaknya berlebihan dengan orang berdosa dan orang yang tidak percaya. Kebiasaan menyaring realitas secara terus-menerus melalui prakonsepsi kita dapat menuntun kita untuk menolak hal-hal baik dari Allah.
Ini adalah kebalikan dari iman. Ini bahkan merupakan kebalikan dari latihan akal sehat dan telah menjadi rasionalisme.

Referensi pihak ketiga
Maka, daripada berusaha menempatkan Tuhan dengan rapi di dunia kita sendiri yang diciptakan dan diatur sendiri, kita perlu membiarkan kriteria Tuhan membentuk kita. Berserah saja pada kehendak Tuhan, dan kita melakukan hal terbaik yang bisa kita buat seturut kehendak-Nya!
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***

Referensi pihak ketiga
JoharT Wurlirang, 18/9/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 18 September 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXIV Bacaan Injil Lukas 7:31-35