Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kita tidak boleh berpikir bahwa Kristus memiliki gagasan naif tentang anak-anak sebagai malaikat kecil yang tidak pernah berbuat salah. Jadi mengapa Kristus mengangkat anak-anak sebagai teladan bagi kita semua?

Referensi pihak ketiga
Alasan utamanya adalah kesederhanaan mereka, yakni kecenderungan mereka untuk percaya. Mereka mungkin tidak mengerti mengapa orang tua memberi tahu mereka sesuatu, tetapi mereka kemungkinan akan menerimanya karena mereka menyadari itu berasal dari seseorang yang mencintai mereka.
Kehidupan spiritual membutuhkan kepercayaan yang sama. Kita mungkin tidak mengerti sepenuhnya mengapa Tuhan meminta kita untuk melakukan sesuatu, tetapi jika ada kepercayaan dan keterbukaan mendasar kepadanya, lebih mudah untuk mengikuti perintah-Nya.

Referensi pihak ketiga
Sayangnya, banyak orang menyia-nyiakan tahun-tahun paling produktif dalam hidup mereka karena mereka meragukan Allah. Mereka menyulitkan banyak hal, hanya untuk menemukan tahun kemudian kebijaksanaan dari apa yang Tuhan kita coba katakan kepada mereka. Pada saat itu, kesalahan mereka dapat diampuni, tetapi tidak dibatalkan. Setelah vas pecah, itu bisa diperbaiki, tetapi tidak akan pernah sama seperti jika tidak pernah rusak. Apakah saya mengatakan tidak kepada Tuhan karena kurangnya kepercayaan?
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***

Referensi pihak ketiga
JoharT Wurlirang, 02/10/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 02 Oktober 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI PW Para Malaikat Pelindung Bacaan Injil Mateus 18:1-5.10