Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kadang kita tergoda hidup dengan mental “super”. Segalanya harus besar: pesanan makanan kita di restoran mahal, rumah kita, mobil, gadget, jam tangan, dan seterusnya, semua serba bermerek.

Referensi pihak ketiga
Tapi sadarkan bahwa kita perlu “meningkatkan” iman kita kepada Yesus. Dia memiliki kekuatan untuk melakukan itu bagi kita jika kita memintanya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati. Pada saat yang sama, kita perlu menjalankan iman yang kita miliki, terutama ketika godaan untuk meragukan Allah meningkat.
Iman kita memperdalam ukuran di mana kita menerapkannya dalam semua keadaan kehidupan kita yang berbeda. Seperti yang Yesus nyatakan, kita sering ingin pujian atau terima kasih dari orang lain karena kita telah melakukan tugas kita.

Referensi pihak ketiga
Namun, kita ini sesungguhnya hanya melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Tak kurang tak lebih. Tidak ada pujian atau terima kasih yang diperlukan karena kita telah melakukan tidak lebih dari apa yang diharapkan. Daripada mencari pengakuan, persetujuan, atau terima kasih, kita harus melihat diri kita sebagai hamba yang rendah hati dalam mencari iman yang lebih besar setiap hari.
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***

Referensi pihak ketiga
Griya Asisi Bandungan, 06/10/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 06 Oktober 2019 Hari Minggu, Pekan Biasa XXVII Bacaan Injil Lukas 17:5-10