Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Doa Bapa Kami mengajari kita sikap yang benar untuk dimiliki di hadapan Allah. Doa apa yang lebih baik yang bisa kita rencanakan daripada doa menggunakan kata-kata yang diajarkan Yesus kepada kita di sini?

Referensi pihak ketiga
Namun “Bapa Kami” sebagai doa tradisional, doa dengan kata-kata yang ditetapkan secara indah mendalam, cenderung diucapkan hanya sebagai hafalan. Padahal sesungguhnya dan pada kenyataannya, doa “Bapa Kami” adalah undangan untuk bermeditasi dan berkontemplasi, dibentuk dengan cara yang menarik bagi pemula yang mau belajar berdoa.

Referensi pihak ketiga
Dalam “Bapa Kami,” seperti dalam semua doa tradisional lainnya, kita mengulangi frasa yang mengungkapkan inti dari hubungan yang benar dengan Allah. Apakah kita sudah memegang sikap ini dalam hati kita atau tidak, keindahan doa tradisional bukanlah apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita mengatakannya. Jika kita mendoakan kata-kata ini, berusaha menjadikannya milik kita, menyesuaikan hati kita dengan sikap yang diungkapkan, maka sedikit demi sedikit kita akan membentuk hati Kristiani, hati yang mencintai sebagaimana seharusnya.

Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
Johart Wurlirang, 09/10/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 09 Oktober 2019 Hari Rabu, Pekan Biasa XXVII Bacaan Injil Lukas 11:1-4