Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Yesus mengungkapkan teguran keras atas kebodohan rohani pendengar-Nya. Dengan kata lain, mereka tidak mengerti! Ketika sampai pada masalah duniawi, mereka dapat mengatakan dua tambah dua sama dengan empat dengan cara yang hampir sempurna.

Referensi pihak ketiga
Akan tetapi, itu tidak dalam rangkah surgawi dan rohani. Tentu tak berarti bahwa tak ada tanda empirik. Sayangnya, keburaman yang redup lebih diunggulkan ketika ranah spiritual disatukan. Mengapa?
Mungkin, mereka tidak mau merenungkan apa arti dari tanda kehadiran Yesus, mukjizat dan kata-kata-Nya. Semua ada dalam fakta. Ada buktinya. Orang-orang yang mengalami karya Yesus ada di antara mereka.

Referensi pihak ketiga
Namun mereka tetap berada di tingkat permukaan tanpa menenggelamkan diri di kedalaman rohani kehadiran Yesus. Sikap dangkal juga menghambat kemajuan spiritual mereka. Melihat tanda-tanda bukanlah masalah untuk dapat memilih bentuk tabernakel atau salib dalam awan yang lewat, tetapi dengan pertimbangan yang tulus dan penuh doa akan kasih Allah dalam hidup kita bahkan dalam peristiwa sehari-hari yang biasa.
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***

Referensi pihak ketiga
JoharT Wurlirang, 25/10/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 25 Oktober 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXIX Bacaan InjilLukas 12:54-59