Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Dari penerima ke pemberi, bagaimana bisa? Orang-orang kusta yang miskin ini adalah orang buangan, disingkirkan dari persekutuan dengan semua masyarakat. Satu-satunya harapan mereka adalah Kristus.

Referensi pihak ketiga
Mereka tidak akan rugi dengan bertanya, dan mereka mengajukan permohonan. Berdiri di kejauhan dari Kristus, menurut hukum Taurat, mereka mengakui ketidakberdayaan mereka dan memohon belas kasihan. Mereka menerimanya: Kristus menyembuhkan mereka, dan mereka pergi, puas dengan karunia-Nya.

Referensi pihak ketiga
Namun, yang membuat kitai kecewa, hanya satu yang kembali untuk mengucapkan terima kasih. Bersyukur dalam bahasa Yunani adalah EuXaristia. Hanya satu yang bersyukur. Hanya ada satu Ekaristi; hanya satu yang kita sembah dengan penuh syukur dan bakti. Di sana terjadi perubahan dari penerima menjadi pemberi dalam rasa syukur dan sembah bakti! Itulah Adorasi Ekaristi Abadi!

Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
Kampus Ungu Unika, 13/11/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi 13 November 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa XXXII PW Yosafat, Uskup dan Martir,Bacaan Injil Lukas 17:11-19