Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Kesabaran Dihadiahi Kasih Kesetiaan Tuhan! Itulah yang bisa kita renungkan dari pengalaman Zakharia dan Elizabeth.

Referensi pihak ketiga
Zakharia adalah seorang imam dan pendoa. Rupanya dia sudah lama berdoa untuk seorang anak. Ketika malaikat Jibril menampakkan diri kepadanya di bait suci ketika dia mempersembahkan dupa kepada Tuhan, Gabriel menyatakan, “Jangan takut, Zakharia, karena doamu didengar, dan istrimu Elizabeth akan melahirkan seorang putra, dan kamu akan memanggil namanya Yohanes.”

Referensi pihak ketiga
Doa yang gigih membuahkan hasil. Tetapi, alih-alih memuji Tuhan atas wahyu yang luar biasa ini, Zakharia meragukan kata-kata Gabriel dan karenanya dibisukan selama kehamilan Elizabeth. Mungkin, Tuhan membiarkan benih iman ditanam di Zakharia dan memberikan waktu untuk itu tumbuh hingga dewasa, jadi imannya, seperti halnya Elizabeth, akan “melahirkan” dalam waktu yang penuh. Ketika Zakharia akhirnya berbicara, kita melihat bahwa alih-alih alasan, kemarahan, atau kepahitan, hanya buah pujian yang keluar dari bibirnya. Tuhan dapat “mengesampingkan” kita untuk memberi kita waktu untuk menjadi dewasa dalam iman kita sebelum kita dapat digunakan untuk tujuan-Nya. Sabar dengan diri sendiri; Tuhan belum selesai dengan Anda.

Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurutmu? Semoga refleksi sederhana ini memberi inspirasi dan bermanfaat. Terima kasih berkenan membaca refleksi ini. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 23/12/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan Bacaan Liturgi Bacaan Liturgi 23 Desember 2019 Hari Biasa, Pekan Adven II Bacaan Injil Lukas 1:57-66